Kamis, 19 Desember 2013

Abdul Hafid Awali Karir dari Tukang Parkir Hingga Staf DPR RI

Abdul Hafid (dok pribadi)
Sosok Abdul Hafid

Dari sepuluh nama calon legeslatif (caleg) DPRD Jatim Dapil XI (Madura) dari PDI Perjuangan (4), Abdul Hafid adalah satu-satunya yang berasal dari mantan aktivis mahasiswa 98. Bahkan Abdul Hafid satu-satunya dari 12 partai yang mengajukan caleg-calegnya di Dapil Madura, yang berlatar belakang aktivis 98.

Sebagai pengagum Presiden Soekarno, pria yang biasa disapa Hafid ini memilih terjun kedunia gerakan mahasiswa dengan bendera Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Tepatnya di komisariat GMNI Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya.

"Saya memang pengagum Bung Karno sejak kecil. Selain berlatar belakang sebagai tokoh Islam Modern, Soekarno adalah bapak bangsa yang sangat Nasionalis dan sosok yang revolusioner," kata Hafid menceritakan keterarikannya dengan GMNI yang secara Ideologi penerus langkah-langkah Soekarno.

Pria kelahiran Bangkalan, 12 Juli 1975 pada saat kuliah juga pernah bekerja sebagai tukang parkir di Surabaya, untuk bertahan hidup dan membiayai kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Untag Surabaya. Akan tetapi kuliahnya menjadi molor, sebab terlibat aktif sebagai kader GMNI dari tingkat Komisariat hingga Presedium Pusat GMNI.

"Saya harus molor kuliah hingga 8 tahun lebih demi perjuangan di GMNI, walaupun pada akhirnya lulus juga. Saya pernah jadi pengurus Komisariat GMNI Untag Surabaya, DPC GMNI Surabaya, Korda GMNI Jatim dan Presedium Pusat GMNI," terang Hafid.

Dirinya juga mengaku sering aktif dalam setiap kegiatan dan acara-acara penting GMNI, baik kaderisasi maupun musyawarah organisasi.

"Saya pernah menjadi delegasi Kongres GMNI utusan DPC GMNI Surabaya, Pengurus Korda GMNI Jatim dan delegasi Kongres GMNI di Semarang," tandasnya.

Usai menjadi aktivis mahasiswa Hafid diminta warga Desa Kompol Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan untuk menjadi kepala desa disana. Pilihan menjadi kepala desa akhirnya dipilihnya dan Hafid terpilih dengan mudah, sebab memiliki latar belakang organisasi yang sudah matang.

Setelah menjadi kepala desa, Hafid juga menjadi Staf Ahli di DPR RI untuk membantu koleganya Ir. Dadoes Soermarwanto, M. Arch, yang menjadi anggota DPR RI di Dapil IV Jember-Lumajang dari PDI Perjuangan. Banyak pengalaman Hafid yang diperoleh dari demi sebuah tugasnya sehari-hari. Sehingga ketika terpilih menjadi anggota DPRD Propinsi Jatim bisa beradaptasi dengan kapasitas pengalamannya selama ini.

Tepat 9 April 2014 dirinya akan maju sebagai Caleg DPRD Propinsi Jatim Dapil XI Madura (Sumenep, Pamekasan, Sampang dan Bangkalan) dari PDI Perjuangan nomer urut 10. Sebagai kader muda potensial dirinya berkeyakinan bisa memperjuangkan PDI Perjuangan di Madura dapat kursi. Sebab menurutnya, periode lalu pada pemilu legeslatif 2009, PDI Perjuangan tidak mendapatkan kursi.

"Saya akan berjuang dan berusaha memenangkan PDI Perjuangan Dapil Madura bisa dapat kursi untuk Propinsi dan doakan saya terpilih dengan suara terbanyak. Mohon doa dan dukungannya yah." harapnya.

Sebagai caleg muda Abdul Hafid memiliki visi-misi meningkatkan perekonomian, pengembangan sumber daya manusia, pengelolaan sumber daya energi yang efektif, peningkatan mutu pendidikan yang murah berkualitas dan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah.

Selain itu Abdul Hafid mendorong penguatan mutu dan hasil pertanian, perternakan, dan perkebunan. Pemberdayaan masyarakat kepulauan dan pesisir agar bisa lebih berkembang secara ekonomi. Pemberdayaan perempuan dalam partisipasi sosial, ekonomi, pembangunan dan politik.

"Insya Allah dengan progam tersebut, Madura akan bangkit dan bisa bersaing kedepannya," ujarnya penuh optimisme. (rud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar