Sumenep – Anggota DPRD Kabupaten Sumenep KH. A. Kurdi HA., meminta
persoalan atau konflik di internal DPC Partai Demokrat (PD) Kab. Sumenep
diselesaikan dengan baik-baik. Sekretaris Fraksi Keadilan Demokrasi
(FKD) ini menilai persoalan tersebut harusnya diselesaikan di internal
saja dan jangan sampai dibawa ke kepolisian.
“Saya pikir persoalan yang terjadi, hanyalah miskomunikasi saja, jangan
sampai dibawah keranah hukum. Namanya saja kan Partai Demokrat, jadi
selesaikanlah secara demokratis dan melalui musyawarah,” kata KH. A.
Kurdi HA, saat ditemui di kantor DPRD Sumenep, Selasa siang (01/05).
Anggota DPRD Sumenep yang terpilih dari Dapil II (Lenteng, Bluto,
Saronggi dan Gili Genting) ini berharap DPD Partai Demokrat Jawa Timur
bisa menengahi konflik. Dimana pertikaian itu muncul antara Saudara
Yusuf Ismail (Ketua Muscab II) dan R. Djoni Tunaidi (Ketua Terpilih DPC
PD).
“Harapan saya jangan terjadi persoalan lagi, segala perbedaan itu
wajar-wajah di era demokrasi,” ujar Kyai berusia setengah baya ini.
Sebelumnya, Ir. H. Yusuf Ismail, Ketua Panitia Muscab II DPC Partai
Demokrat (PD) Kab. Sumenep, melaporkan R. Djoni Tunaidi alias Joni,
salah satu calon kandidat ketua DPC PD Sumenep ke pihak kepolisian. Joni
diduga telah melakukan difitnah terkait hasil laporan
pertanggungjawaban Muscab. Selain itu Joni juga dilaporkan terkait
dugaan penggelapan dana partai sebesar 22 juta rupiah.
Hal ini disampaikan Yusuf Ismail, Selasa siang (25/4) saat berada di
kantor Polres Sumenep, Jl. Urip Sumoharjo, Pabian, Sumenep. Menurut
Yusuf, Saudara Joni telah melakukan fitnah dengan menuduh dirinya
menggelapkan dana panitia dan dianggap tidak membuat laporan pertanggung
jawaban. Padahal pada kenyataannya laporan pertanggung jawaban masih
belum dibuat, karena proses Muscab belum final.
Sementara itu juga sebelumnya, R. Djoni Tunaidi alias Joni, Ketua DPC
Partai Demokrat (PD) Kab. Sumenep terpilih hasil Muscab II DPC PD
membantah tudingan Yusuf Ismail. Terkait dugaan pencemaran nama baik dan
penggelapan dana partai. Yusuf Ismail, Ketua Panitia Muscab II DPC PD
Kab Sumenep ini melaporkan Joni ke Polres Sumenep, Selasa siang (25/4).
“Semua tuduhan dan tudingan saudara Yusuf Ismail tidak ada dasarnya.
Saya tak pernah menyerang pribadi Yusuf Ismail baik publikasi media atau
dimanapun. Segala langkah saya hanya dalam rangka menyelamatkan aset
dan perbaikan partai kedepan,” ujar Joni saat dihubungi, Selasa sore
(25/4) melalui telepon selulernya.
Pihaknya meminta, perbedaan usai Muscab II DPC PD Kab. Sumenep disikapi
dengan baik. Jangan sampai ada kekecewaan. Kata KH. Kurdi, dalam
politik tidak ada menang dan kalah, yang ada hanyalah bagaimana berbuat
yang terbaik untuk kebesaran dan kemenangan partai.
“Saya berharap kepada Ketua terpilih Saudara Joni, bisa berbuat dan bekerja penuh dengan dedikasi tinggi,” pungkas KH. Kurdi.
Sementara terkait adanya gerakan 19 PAC PD Kab. Sumenep yang melakukan
mosi tidak percaya kepada Joni selaku ketua terpilih. KH. Kurdi meminta
kepada seluruh PAC untuk berfikir bijak dengan kepala dingin.
“ Saya anggap hal itu bukan konflik tapi persoalan yang harus
diselesaikan. Saat ini PD Kab. Sumenep masih kecil dan hanya memperoleh 2
kursi. sehingga PD Sumenep perlu perbaikan dan penataan organisasi
kedepannya,”
Menyangkut pemenangan partai di Dapil II Sumenep, dirinya menyatakan,
tidak ada kendala apapun. Semua tergantung calon anggota DPRD-nya agar
bisa meraih simpati pemilih. Walaupun kata KH. Kurdi, pengurus PAC dan
Ranting tetap berpengaruh pada pemenangan partai nantinya.
Anggota DPRD Sumenep ini merasa sudah banyak melakukan kegiatan sosial
kemasyarakatan dan akan selalu terus berjuang untuk pemenangan partai.
“Saya sudah banyak melakukan kegiatan serap aspirasi dan sosialisi
tentang kepentingan masyarakat. Diantaranya, pembinaan olah raga (hand
ball) untuk generasi muda, pengusulan bantuan program sosial. Bahkan
juga ada yang terealisasi, berupa batuan program pengaspalan jalan,
pavingisasi, MCK dan pembangunan lembaga pendidikan,” terang KH.
Kurdi.(rud)
Foto: Syafrudin Budiman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar